Tradisi dalam Gereja Katolik

Halo sobat guru. Kali ini saya akan membagikan pengalaman saya mengikuti kegiatan peningkatan kompetensi TIK guru dalam memanfaatkan e-pembelajaran di Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018. Pada salah satu kegiatan kami diberi tugas untuk membuat video bahan ajar dengan video editor sederhana yang ada di smartphone. Video yang saya tampilkan di bawah ini merupakan video untuk kegiatan apersepsi. Cara pembuatan video akan saya share pada tulisan saya selanjutnya... Selamat menyaksikan dan semoga terinspirasi!!!



 

Gaya Belajar



Tahun ajaran baru sebentar lagi dimulai. Awalilah hari pertama anda di kelas dengan mengenali gaya belajar siswa masing-masing agar anda bisa berkreasi dengan model pembelajaran yang sesuai, membuat siswa aktif dan siswa menantikan kehadiran anda di kelas dengan bersemangat. Tentu prestasi belajar siswa adalah tujuan nomor satu!!!






BELAJAR DI MANA SAJA DAN KAPAN SAJA DENGAN RUMAH BELAJAR


Ayo manfaatkan portal Rumah Belajar dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Ada banyak fitur pembelajaran yang bagus dan sangat berguna untuk dimanfaatkan. Integrasi TIK dalam pembelajaran? Siapa takut kan ada Rumah Belajar? Dengan Rumah Belajar kita bisa belajar (siswa) dan mengajar (guru) di mana saja dan kapan saja. Kunjungi web Rumah Belajar di https://belajar.kemdikbud.go.id/ 

Bahan ajar video dalam pembelajaran

Sobat guru bisa berkreasi menggunakan bahan ajar video dalam pembelajaran. Video di bawah ini adalah contoh bahan ajar video yang saya buat sendiri. Pertanyaannya buat di mana? Bagaimana cara buatnya? Sederhana saja. Video ini saya buat menggunakan MS. Power Point. Tentunya sobat guru sudah biasa dengan MS. Power Point kan? Utak-atiklah program ini. Mainkan transisi dan animasinya. Insert lagu yang sesuai dan mainkan di latar belakang. Simpan (Save as) menggunakan tipe file video M.P4. Selamat mencoba yah.. .

Strategi "Cuci Otak"


Siswa tidak selalu siap menerima pelajaran apalagi muatan baru. Mereka terlihat tidak bersemangat, bosan, jengkel dan seterusnya. Oleh karena itu kita perlu memahami kondisi mereka. Nonton strategi berikut untuk membantu guru mengatasi keadaan seperti itu.

STRATEGI BOS SEKRETARIS















Pembelajaran aktif yang menginsipirasi kali ini menyajikan strategi BOS-SEKRETARIS. Strategi ini sangat cocok digunakan di kelas pada saat anda sedang memberikan latihan soal kepada siswa. Untuk selengkapnya silahkan simak video di bawah ini.


Learning by Teaching




Guru bisa menciptakan pembelajaran aktif dengan cara mendorong siswa berpartisipasi langsung sebagai pengajar. Dengan kata lain, pada model pembelajaran ini siswa belajar dari mengajar. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
  1. Kelas dibagi ke dalam beberapa kelompok.
  2. Kelompok memilih materi dan mengumpulkan  informasi dari berbagai sumber.
  3. Kelompok menyiapkan bahan ajarnya meliputi isi, material, dan tugas, serta metode yang akan digunakan dalam mengajar.
  4. Kelompok mempresentasikan rencana pembelajaran kepada guru dan kelompok lain.
  5. Kelompok memperbaiki rencana pembelajarannya berdasarkan feedback guru dan kelompok lain.
  6. Kelompok mengatur peran dalam kegiatan mengajar yang akan dilakukan.
  7. Kelompok mengajarkan materi yang sudah disiapkan di depan kelas kepada kelompok siswa lain dari kegiatan pendahuluan sampai evaluasi.
  8. Kelompok membuat refleksi dan evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran yang mereka lakukan.
Silahkan dicoba dan lihat sendiri manfaatnya!!

Memberikan FEEDBACK





Feedback atau umpan balik sangat bermanfaat diterapkan pada proses pembelajaran. Manfaatnya antara lain:
  1. Siswa dilatih untuk menghargai usaha orang lain, baik itu berupa materi ataupun pemikiran, karena saat memberikan feedback hal pertama yang harus dilakukan siswa adalah memberikan apresiasi yang kongkrit terhadap usaha orang lain.
  2. Siswa dilatih untuk mencermati dan menyampaikan secara kongkrit tentang hal-hal yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan agar hasil ke depan bisa lebih hebat.
  3. Siswa dilatih untuk menemukan solusi kongkrit untuk membantu orang lain memperbaiki atau meningkatkan usahanya (siswa tidak hanya sekedar menyebutkan apa yang kurang, tetapi perlu berpikir bagaimana solusi kongkritnya).
  4. Jika kegiatan ini dilakukan pada saat siswa memberikan presentasi, maka siswa yang duduk akan menyimak presentasi yang diberikan dengan sangat baik, sebab kalau tidak mereka akan kesulitan memberikan feedback.
  5. Siswa yang mendapatkan feedback  merasa dihargai usahanya, mengetahui hal-hal yang perlu ia perbaiki atau tingkatkan, dan mengetahui cara memperbaiki atau meningkatkan hasilnya.
Oleh karena itu, guru perlu menegaskan kepada siswa tentang syarat memberi feedback yang baik, yaitu harus ramah, positif, dan spesifik. Contoh feedback yang diberikan oleh siswa saya saat pemaparan hasil diskusi kelompok yang dipresentasikan menggunakan ms. power point yang dibuat oleh teman-temannya di kelompok lain:

 "terima kasih atas kesempatan. Teman-teman kalian sudah menunjukkan usaha dan keseriusan dalam mengerjakan diskusi kelompok. Hal ini tampak dari pemaparan hasil diskusi yang sesuai dengan materi yang dibahas. Satu hal yang menurut saya perlu kalian perhatikan adalah kreativitas membuat presentasi pada ms. power point. Hasilnya pasti akan lebih menarik apabila anda menyertakan video yang sesuai. Kalian bisa mencarinya di youtube atau kalau terlalu berat untuk di download kalian bisa menyertakan saja link-nya pada slide agar kami bisa buka sendiri, terima kasih". 

Feedback bisa diberikan oleh guru langsung kepada siswa atau siswa kepada guru. Prosedurnya sama. Contoh di atas adalah feedback yang diberikan siswa kepada teman-temannya.

Semoga bermanfaat dan selamat mencoba!!!

Poster Kesimpulan Digital




Pada akhir pembelajaran guru biasanya meminta siswa untuk membuat kesimpulan baik secara lisan maupun tulisan. Cobalah sekali-kali meminta siswa membuat kesimpulan dalam bentuk poster digital. Siswa menggunakan aplikasi membuat poster yang bisa di download secara gratis di Play Store atau Apple Store, seperti Typhorama, Quotes Creator, Pics Art dll. Siswa harus merancang sendiri kata-kata kesimpulan terkait materi yang telah diajarkan. 

Setelah siswa selesai membuat posternya, guru dapat mengarahkan mereka untuk membagi poster mereka di media sosial dengan menggunakan tagar (#) tertentu, seperti #losnitogoodvalues (milik saya dan anda bisa melihat contoh-contohnya) atau tagar lain yang sesuai dengan muatan mata pelajaran anda.

Manfaat dari aktivitas ini antara lain:
  1. Siswa dilatih kemampuan berpikir konstruktifnya pada saat menyusun kesimpulan dari materi yang telah diajarkan oleh guru.
  2. Siswa dilatih kemampuan berpikir kreatif pada saat ia merancang tampilan posternya.
  3. Siswa dilatih memanfaatkan media (handphone dan internet) secara positif.
  4. Siswa dilatih berbagi hal yang positif di media sosial.



MAU MENYUSUN SOAL PILIHAN GANDA YANG BERKUALITAS?


Saya baru mengetahui bahwa menyusun soal pilihan ganda yang baik dan benar ada kaidah-kaidahnya. Setelah tahu, saya menjadi semakin bersemangat untuk menyusun soal pilihan ganda saat ujian nanti. Pada kesempatan ini saya membagikan video yang berisi beberapa kaidah yang disampaikan langsung oleh beberapa guru peserta pelatihan ini. Selamat menyimak dan semoga bermanfaat yah!!! 


Model pembelajaran Debat Zig-Zag

Debat Zig-Zag

Model pembelajaran debat memiliki banyak variasi. Berikut ini saya bagikan model debat zig-zag yang pernah saya praktekkan di kelas dan hasilnya sangat efektif serta dinikmati oleh siswa. Langkah-langkahnya adalah sbb:


  1. Pilihlah topik yang cocok diperdebatkan. 
  2. Bagi siswa di kelas menjadi dua kelompok besar.
  3. Aturlah meja dan kursi saling berhadapan, kelompok pro menghadap kelompok kontra.
  4. Beri waktu 15-20 menit untuk siswa mempelajari dan mendalami topik yang akan diperdebatkan. Masing-masing kelompok diarahkan untuk fokus pada masing-masing sudut pandang, yakni pro dan kontra.
  5. Guru berperan sebagai moderator sekaligus juri. Bisa juga siswa ditugaskan untuk melaksanakan peran itu. 
  6. Debat ini dibagi 3 sesi, yaitu pertama, setiap siswa menyampaikan argumen. Kedua, dibuka kesempatan interupsi bebas secara acak. Ketiga, menyusun kesimpulan.
  7. Selanjutnya siswa akan saling berdebat. Siswa yang memulai debat adalah siswa kontra yang duduk di kursi pertama depan. Waktu yang diberikan tiap siswa adalah 1 menit. Selesai siswa kontra yang pertama menyampaikan argumennya, maka siswa pro yang pertama akan menyampaikan sanggahan.
  8. Disebut debat zig-zag karena secara zig-zag di tempat duduk masing-masing setiap siswa akan saling menanggapi atau berdebat sampai semua siswa mendapatkan giliran. Siswa kontra 1 disanggah oleh siswa pro 1, lalu siswa pro 1 akan disanggah oleh siswa kontra 2 dan seterusnya.
  9. Setelah sesi pertama selesai, maka masuk pada sesi kedua yang mana siswa bisa menyampaikan interupsi secara acak terhadap argumen lawan.
  10. Setelah waktu yang diberikan untuk interupsi selesai, maka setiap siswa ditugaskan untuk membuat kesimpulan atas materi yang dibahas berdasarkan apa yang mereka dapatkan dari kegiatan debat tersebut.
  11. Untuk waktu debat silahkan diatur sesuai kebutuhan atau kondisi yang ada.
  12. Selamat mencoba!!


Tipe Kepribadian Manusia-SANGUIN

Siswa-siswi kita di kelas memiliki latar belakang kepribadian yang berbeda-beda. Kalau kita bisa mengidentifikasinya dengan tepat, maka pendampingan belajar di kelas akan lebih berhasil. 

Berikut disajikan video tentang tipe kepribadian manusia-SANGUIN. Semoga bermafaat!!



Strategi Membangun Tanggung Jawab Siswa dalam Tugas Kelompok

MEMBANGUN TANGGUNG JAWAB SISWA 
DALAM TUGAS KELOMPOK


Tujuan memberikan tugas kelompok antara lain untuk membangun kerjasama dan tanggung jawab. Namun, seringkali ada saja keluhan dari siswa tentang anggota kelompok yang tidak terlibat dan hanya mengharapkan hasil bersama. Cara paling gampang yang biasanya dilakukan oleh guru adalah memberikan nilai yang berbeda di antara anggota kelompok atau bahkan tidak memberikan nilai sama sekali kepada mereka yang tidak bekerja. Tapi muncul pertanyaan, apakah ini membantu menyadari dan mengembangkan tanggung jawabnya? Berdasarkan pengalaman saya ini tidak membantu sama sekali. Saya telah mencobanya dan yang terjadi adalah siswa semakin pasif dan tidak ada perubahan. 

Berdasarkan pengalaman itu, saya mencari cara lain. Cara yang saya lakukan adalah sebagai berikut: 

Pertama, ajaklah siswa untuk tukar pikiran tentang apa saja hal positif yang mereka bisa latih ketika mengerjakan tugas kelompok. Beberapa ide seperti melatih tanggung jawab, kerjasama dstnya akan dikemukakan oleh siswa. Lalu kemukakan tentang persoalan yang terjadi bahwa selama ini hal itu belum terwujud. Masih ada siswa yang belum menyadari dan barangkali mengalami kesulitan untuk berlatih. Setelah diskusi dirasa cukup menggali pemahaman siswa tentang pentingnya tanggung jawab, tanyakan kepada mereka seperti ini: "siapa di antara kalian yang paling sering mengerjakan tugas di dalam kelompok?" Siswa yang mengangkat tangan adalah mereka yang menjadi "penyelamat" dalam kelompok. Tanpa mereka, tugas kelompok tidak akan beres. 

Kedua, katakan kepada siswa-siswa yang aktif itu begini: "Mulai sekarang, kalian akan bekerja secara mandiri atau kalau kalian mau, kalian bisa buat kelompok sendiri. Saya tidak perlu khawatir dengan kalian, karena kalian sudah bertanggung jawab selama ini".

Ketiga, katakan kepada siswa-siswa yang lainnya: "Kalian akan tetap bekerja dalam kelompok. Apabila di antara kalian kedapatan ada yang tidak melibatkan diri, maka orang itu akan dikeluarkan dari kelompok dan bekerja sendiri. Hal ini dilakukan agar yang bersangkutan bisa belajar bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri, sehingga ke depan ia bisa bertanggung jawab di dalam kelompok. Apabila ia sudah menunjukkan perkembangan, maka ia akan dilibatkan lagi dalam tugas kelompok. Dengan begitu, semua dapat aktif mengerjakan tugas yang diberikan."

Keempat, dapatkan dukungan siswa dengan berkata, "Sebagai guru, saya ingin kalian berhasil dan saya tahu dengan pasti, kalian juga ingin berhasil, kan? Karena itu kita akan konsisten menjalankan hal ini." Dengan berkata seperti itu, maka dengan sendirinya siswa akan mendukung tindakan anda. 

Selamat Mencoba!!!
  

Membuat RUBRIK untuk penilaian diskusi kelompok


Kita tentu sering menggunakan metode diskusi kelompok dalam pembelajaran. Tujuan menggunakan metode ini adalah agar siswa dapat melatih kerjasama, mengemukakan pendapat dan tanggung jawab dalam kelompok. Untuk membantu siswa melaksanakan diskusi kelompok secara efektif, maka sebagai guru kita perlu memberikan petunjuk yang jelas. Oleh karena itu, membuat rubrik akan sangat membantu guru dalam penilaian hasil diskusi dan membantu siswa menentukan standar capaiannya. 

Keuntungannya bagi guru adalah guru dapat semakin objektif dan transparan dalam pemberian nilai hasil diskusi. Sementara bagi siswa, mereka dapat menentukan sendiri nilai hasil diskusi mereka. Misalnya, kalau ingin mendapat nilai 100 dalam diskusi apa saja yang harus mereka lakukan. Sebaliknya, mereka akan lebih menyadari kekurangan mereka di mana saat diskusi sehingga nilainya rendah.

Berikut saya sajikan contoh Rubrik untuk Diskusi Kelompok (Nilai = Jumlah Perolehan Skor x 100 / Total Skor Maksimal (12). Contoh: Jumlah perolehan skor kelompok adalah 10 x 100 = 1000/12 = 83


No
Kategori
4
3
2
1
1
Keterlibatan anggota kelompok
semua anggota terlibat dalam diskusi
sebagian besar anggota terlibat dalam diskusi dan sebagian kecil tidak
sebagian kecil terlibat dalam diskusi dan sebagian besar tidak
semua anggota tidak menunjukkan niat dan usaha untuk berdiskusi
2
Hasil diskusi
menjawab semua pertanyaan yang diberikan dengan tepat
menjawab sebagian besar pertanyaan yang diberikan dengan tepat, dan sebagian kecil tidak tepat
menjawab sebagian kecil pertanyaan yang diberikan dan sebagian besar tidak  tepat
sama sekali tidak menjawab pertanyaan yang diberikan secara tepat
3
Ketepatan waktu
selesai merumuskan dan mengirimkan hasil diskusi tepat pada waktunya atau lebih awal
5 menit terlambat merumuskan dan mengirimkan hasil diskusi
10 menit terlambat merumuskan dan mengirimkan hasil diskusi
15 menit terlambat merumuskan dan mengirimkan hasil diskusi

TIPS BELAJAR UNTUK GAYA BELAJAR VISUAL

Umumnya dikenal 3 jenis gaya belajar, yaitu VISUAL, AUDITORY, dan KINESTETIK. Sebagai guru tentu mengetahui gaya belajar siswa merupakan hal yang penting dan bermanfaat. Bayangkan, kalau anda bisa mengenal gaya belajar siswa! Pasti anda akan lebih mudah membantunya untuk memahami materi yang anda ajarkan. Bagaimana caranya mengetahui gaya belajar siswa? Perhatikan cara ia memperhatikan anda saat menjelaskan.



Pertama, VISUAL. Siswa ini akan selalu berusaha untuk melihat catatan di papan tulis atau di slide presentasi yang anda buat, lalu ia akan menulis di buku catatannya.

Kedua, AUDITORY. Siswa ini tidak akan selalu memandang anda atau tulisan di papan/slide presentasi. Ia berusaha mendengarkan anda tanpa harus menulis di buku catatan tentang materi yang anda jelaskan.

Ketiga, KINESTETIK. Siswa ini tidak bisa diam di tempat duduk. Ia cenderung mau mengganggu teman yang lain. Kalau anda memberikan materi yang dikemas dalam bentuk kuis atau game, maka siswa ini akan sangat aktif dan bersemangat

Nah, sekarang anda pasti mulai bisa mengidentifikasi siswa-siswa anda di kelas. Berikut tips sederhana yang bisa anda berikan kepada anak didik anda agar hasil belajar mereka lebih maksimal. Fokus kali ini adalah siswa dengan gaya belajar VISUAL.



Tipe Kepribadian Manusia-1 KOLERIS (TEORI HIPPOCRATES-GALENUS)

Guru perlu mengenal dan memahami tipe kepribadian siswa yang dididik agar proses pembelajaran di kelas dapat terlaksana dengan lancar dan tujuan pembelajaran tercapai. 

Umumnya dikenal 4 tipe kepribadian manusia, yaitu koleris, sanguinis, plegmatis, dan melankolis. Untuk membantu mengenal dan memahami tipe kepribadian siswa anda juga orang-orang di sekitar anda, simaklah video berikut dan terus ikuti updatenya...







Strategi "TANTANGAN BERNILAI"

CHALLENGE 


Adakalanya, siswa begitu malu untuk melakukan sesuatu yang sifatnya 'volunteer'. Penyebabnya adalah rasa malu di hadapan teman-teman sekelas. Misalnya, guru bertanya "ayo, siapa yang bisa membacakan puisi di depan kelas?" atau "siapa yang bisa memberikan kesimpulan dari pembelajaran kita hari ini?" 


Mungkin akan ada siswa yang melakukannya, tapi tidak semenarik kalau anda mengatakan begini, "saya akan memberikan "challenge", siapa yang menerima "challenge" ini, maka akan mendapatkan bonus nilai, seperti kalau ada nilainya yang masih kosong, maka bagian itu akan diisi nilai dari "challenge" yang dilakukan, sehingga ia tidak perlu mengerjakan tugas yang diberikan sebelumnya, atau kalau nilainya sudah lengkap, maka akan dipilih nilai mana yang paling rendah dan akan ditingkatkan."

Ketika anda mengatakan hal ini, anda akan melihat antusias siswa untuk melakukan apa yang anda harapkan. Agar "challenge" ini menarik, berikan saja kesempatan itu untuk 1-2 orang. Jangan banyak, supaya aktivitas seperti ini menjadi sesuatu yang dinanti-nantikan siswa. 

Oke, Selamat Mencoba!!!


Pertanyaan, Semua Menulis!!


Pertanyaan, Semua Menulis!
Semua siswa di kelas, 1-2 menit.

Utarakan pertanyaan yang mendorong siswa untuk berpikir, misalnya "Bagaimanakah meningkatkan disiplin di sekolah?" atau "Apa yang anda ketahui tentang legenda Tangkuban Perahu?" atau "Apa bedanya antara tindakan yang berani dan tindakan yang sia-sia?" atau "Bagaimana caranya melakukan penawaran di pasar?" atau "Bagaimana caranya kita meningkatkan motivasi belajar siswa?" Kemudian mintalah setiap siswa untuk memberikan tanggapan terhadap pertanyaan tersebut sambil menuliskannya.  

Bertanyalah dengan mantap, berharap semua siswa mengikuti arahan anda. Jangan terlalu dihiraukan jika ada yang tidak melakukan apa pun di awal. Percayakan pada arus dari tindakan tersebut yang pada akhirnya akan meraih perhatian semua siswa.  

Tips : Pertanyaan-pertanyaan di atas dapat disesuai dengan materi pelajaran yang hendak anda ajarkan, agar dapat menjadi brainstorming di awal kegiatan pembelajaran anda.

PERASAAN DAN PERSIAPAN UNBK 2018

Saat simulasi UNBK 2018, beberapa siswa ditanya tentang perasaan mereka dan bagaimana persiapan mereka ikut UNBK nanti. Gugup, takut, tidak yakin bercampur semangat disertai usaha-usaha untuk belajar dengan giat!!




MENGATASI MASALAH KETIDAKDISIPLINAN SISWA

Ada saja masalah yang bisa muncul di kelas dan menghambat lancarnya proses belajar mengajar. Masalah yang paling sering dihadapi guru adalah siswa terlambat masuk kelas atau siswa terlambat mengumpulkan tugas yang telah diberikan. Terdapat berbagai macam strategi untuk mengatasi atau mengurangi terjadinya masalah itu. Bisa jadi tiap guru strateginya berbeda. Semoga sharing pengalaman guru berikut bisa membantu anda!

Motivation for Teachers

Profesi guru diakui sebagai profesi yang mulia. Tugas dan tanggung jawab yang diembannya begitu besar. Terkadang, guru menghadapi kesulitan dan tantangan, merasa jenuh dan tidak lagi berinovasi. Semoga motivasi berikut yang diberikan dari guru untuk guru, bermanfaat.

MEMBUAT KONTRAK BELAJAR


KONTRAK BELAJAR
Semua siswa di dalam kelas di awal semester, 15 menit.

Terlambat masuk kelas, tidak mengerjakan PR, mengganggu teman yang sedang belajar, tidak mengerjakan latihan soal, tidak terlibat dalam diskusi dan masih banyak lagi merupakan persoalan-persoalan yang terjadi di dalam kelas dan sering menyita perhatian guru yang bisa berdampak pada tidak tercapainya target pembelajaran di hari itu.

Belajar melalui KUIS

Kuis Google Form
Semua siswa di dalam kelas atau di luar kelas.


Teman-teman guru pasti sudah biasa memberikan kuis di akhir pembahasan untuk mengukur penguasaan materi dari para siswanya. Ada banyak aplikasi yang bisa digunakan untuk membuat kuis. 

Diskusi Aktif

Menunggu itu membosankan. Anda pasti setuju dengan saya. Apalagi kalau di kelas saat diskusi kelompok, ada kelompok yang sudah selesai dan lainnya masih berdiskusi. Bayangkan kalau anda menjadi anggota dari siswa yang kelompoknya sudah selesai duluan dan harus menunggu kelompok yang lain. Wah, pasti anda akan bosan!! Strategi berikut layak dicoba di kelas anda!!

Diskusi Aktif
Seluruh siswa di kelas, waktu disesuaikan. 

Tanpa menunggu semua siswa di kelas siap, tanyakan, "siapa yang ingin membicarakan apa yang sudah didiskusikan oleh kamu dan temanmu?" Kemudian katakan sesuatu seperti, "kalau menurut saya begini..." Lanjutkan pembicaraan anda hanya selama kelas memperhatikan anda. Segera lanjutkan ke langkah berikutnya saat anda merasa ada siswa yang mulai jenuh. Rencana kegiatan ini adalah untuk menjaga agar pembelajaran aktif.
Selamat mencoba!!  

Teman Berbagi

Teman Berbagi
Kelompok Kecil, 5-6 menit.

Setelah diskusi, mintalah para siswa untuk berpasang-pasangan dengan teman di dekat mereka, dan berbagi mengenai pemikiran mereka atau ide yang sudah dituliskan. Beritahu mereka bahwa mereka hanya memiliki beberapa menit untuk berdiskusi. Katakan "Mulai!" seolah sedang memulai suatu lomba, untuk mengunci tingkat energi di kelas. 

Para siswa memilih sendiri pasangan mereka. Hanya diberikan bantuan kepada mereka yang kesulitan menemukan pasangan berbagi (Jika ada siswa yang sangat kesulitan mencari pasangan, ingatlah untuk meminta mereka mempraktikkan prosedur ini lain waktu, sehingga mereka dapat melakukannya sendiri dan anda dapat menggunakan prosedur ini dengan efisien nanti).

Ketika anda melihat ada dua atau tiga pasangan sudah selesai berdiskusi, katakan, "Satu menit lagi," atau katakan sesuatu seperti, "Diskusikan ide kalian sampai tuntas." Kemudian panggillah kelas tersebut secara keseluruhan. Jangan khawatir jika ada beberapa siswa yang bahkan belum membicarakan topik tersebut. Yakinlah bahwa ketika mereka menyadari bahwa anda tidak memperpanjang waktu untuk diskusi kelompok kecil ini, maka mereka akan lebih cepat memulai diskusinya.   
 

Diskusi Produktif

Semua guru ketika masuk ke kelas sangat mengharapkan siswanya dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Apalagi ketika diperlukan diskusi. Tentu guru berharap, diskusi dapat menghasilkan ide atau gagasan yang bagus. Nah, berikut satu strategi untuk anda, bagaimana menciptakan kondisi belajar yang mendorong diskusi produktif!!