Tradisi dalam Gereja Katolik

Halo sobat guru. Kali ini saya akan membagikan pengalaman saya mengikuti kegiatan peningkatan kompetensi TIK guru dalam memanfaatkan e-pembelajaran di Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2018. Pada salah satu kegiatan kami diberi tugas untuk membuat video bahan ajar dengan video editor sederhana yang ada di smartphone. Video yang saya tampilkan di bawah ini merupakan video untuk kegiatan apersepsi. Cara pembuatan video akan saya share pada tulisan saya selanjutnya... Selamat menyaksikan dan semoga terinspirasi!!!



 

Gaya Belajar



Tahun ajaran baru sebentar lagi dimulai. Awalilah hari pertama anda di kelas dengan mengenali gaya belajar siswa masing-masing agar anda bisa berkreasi dengan model pembelajaran yang sesuai, membuat siswa aktif dan siswa menantikan kehadiran anda di kelas dengan bersemangat. Tentu prestasi belajar siswa adalah tujuan nomor satu!!!






BELAJAR DI MANA SAJA DAN KAPAN SAJA DENGAN RUMAH BELAJAR


Ayo manfaatkan portal Rumah Belajar dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Ada banyak fitur pembelajaran yang bagus dan sangat berguna untuk dimanfaatkan. Integrasi TIK dalam pembelajaran? Siapa takut kan ada Rumah Belajar? Dengan Rumah Belajar kita bisa belajar (siswa) dan mengajar (guru) di mana saja dan kapan saja. Kunjungi web Rumah Belajar di https://belajar.kemdikbud.go.id/ 

Bahan ajar video dalam pembelajaran

Sobat guru bisa berkreasi menggunakan bahan ajar video dalam pembelajaran. Video di bawah ini adalah contoh bahan ajar video yang saya buat sendiri. Pertanyaannya buat di mana? Bagaimana cara buatnya? Sederhana saja. Video ini saya buat menggunakan MS. Power Point. Tentunya sobat guru sudah biasa dengan MS. Power Point kan? Utak-atiklah program ini. Mainkan transisi dan animasinya. Insert lagu yang sesuai dan mainkan di latar belakang. Simpan (Save as) menggunakan tipe file video M.P4. Selamat mencoba yah.. .

Strategi "Cuci Otak"


Siswa tidak selalu siap menerima pelajaran apalagi muatan baru. Mereka terlihat tidak bersemangat, bosan, jengkel dan seterusnya. Oleh karena itu kita perlu memahami kondisi mereka. Nonton strategi berikut untuk membantu guru mengatasi keadaan seperti itu.

STRATEGI BOS SEKRETARIS















Pembelajaran aktif yang menginsipirasi kali ini menyajikan strategi BOS-SEKRETARIS. Strategi ini sangat cocok digunakan di kelas pada saat anda sedang memberikan latihan soal kepada siswa. Untuk selengkapnya silahkan simak video di bawah ini.


Learning by Teaching




Guru bisa menciptakan pembelajaran aktif dengan cara mendorong siswa berpartisipasi langsung sebagai pengajar. Dengan kata lain, pada model pembelajaran ini siswa belajar dari mengajar. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
  1. Kelas dibagi ke dalam beberapa kelompok.
  2. Kelompok memilih materi dan mengumpulkan  informasi dari berbagai sumber.
  3. Kelompok menyiapkan bahan ajarnya meliputi isi, material, dan tugas, serta metode yang akan digunakan dalam mengajar.
  4. Kelompok mempresentasikan rencana pembelajaran kepada guru dan kelompok lain.
  5. Kelompok memperbaiki rencana pembelajarannya berdasarkan feedback guru dan kelompok lain.
  6. Kelompok mengatur peran dalam kegiatan mengajar yang akan dilakukan.
  7. Kelompok mengajarkan materi yang sudah disiapkan di depan kelas kepada kelompok siswa lain dari kegiatan pendahuluan sampai evaluasi.
  8. Kelompok membuat refleksi dan evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran yang mereka lakukan.
Silahkan dicoba dan lihat sendiri manfaatnya!!

Memberikan FEEDBACK





Feedback atau umpan balik sangat bermanfaat diterapkan pada proses pembelajaran. Manfaatnya antara lain:
  1. Siswa dilatih untuk menghargai usaha orang lain, baik itu berupa materi ataupun pemikiran, karena saat memberikan feedback hal pertama yang harus dilakukan siswa adalah memberikan apresiasi yang kongkrit terhadap usaha orang lain.
  2. Siswa dilatih untuk mencermati dan menyampaikan secara kongkrit tentang hal-hal yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan agar hasil ke depan bisa lebih hebat.
  3. Siswa dilatih untuk menemukan solusi kongkrit untuk membantu orang lain memperbaiki atau meningkatkan usahanya (siswa tidak hanya sekedar menyebutkan apa yang kurang, tetapi perlu berpikir bagaimana solusi kongkritnya).
  4. Jika kegiatan ini dilakukan pada saat siswa memberikan presentasi, maka siswa yang duduk akan menyimak presentasi yang diberikan dengan sangat baik, sebab kalau tidak mereka akan kesulitan memberikan feedback.
  5. Siswa yang mendapatkan feedback  merasa dihargai usahanya, mengetahui hal-hal yang perlu ia perbaiki atau tingkatkan, dan mengetahui cara memperbaiki atau meningkatkan hasilnya.
Oleh karena itu, guru perlu menegaskan kepada siswa tentang syarat memberi feedback yang baik, yaitu harus ramah, positif, dan spesifik. Contoh feedback yang diberikan oleh siswa saya saat pemaparan hasil diskusi kelompok yang dipresentasikan menggunakan ms. power point yang dibuat oleh teman-temannya di kelompok lain:

 "terima kasih atas kesempatan. Teman-teman kalian sudah menunjukkan usaha dan keseriusan dalam mengerjakan diskusi kelompok. Hal ini tampak dari pemaparan hasil diskusi yang sesuai dengan materi yang dibahas. Satu hal yang menurut saya perlu kalian perhatikan adalah kreativitas membuat presentasi pada ms. power point. Hasilnya pasti akan lebih menarik apabila anda menyertakan video yang sesuai. Kalian bisa mencarinya di youtube atau kalau terlalu berat untuk di download kalian bisa menyertakan saja link-nya pada slide agar kami bisa buka sendiri, terima kasih". 

Feedback bisa diberikan oleh guru langsung kepada siswa atau siswa kepada guru. Prosedurnya sama. Contoh di atas adalah feedback yang diberikan siswa kepada teman-temannya.

Semoga bermanfaat dan selamat mencoba!!!

Poster Kesimpulan Digital




Pada akhir pembelajaran guru biasanya meminta siswa untuk membuat kesimpulan baik secara lisan maupun tulisan. Cobalah sekali-kali meminta siswa membuat kesimpulan dalam bentuk poster digital. Siswa menggunakan aplikasi membuat poster yang bisa di download secara gratis di Play Store atau Apple Store, seperti Typhorama, Quotes Creator, Pics Art dll. Siswa harus merancang sendiri kata-kata kesimpulan terkait materi yang telah diajarkan. 

Setelah siswa selesai membuat posternya, guru dapat mengarahkan mereka untuk membagi poster mereka di media sosial dengan menggunakan tagar (#) tertentu, seperti #losnitogoodvalues (milik saya dan anda bisa melihat contoh-contohnya) atau tagar lain yang sesuai dengan muatan mata pelajaran anda.

Manfaat dari aktivitas ini antara lain:
  1. Siswa dilatih kemampuan berpikir konstruktifnya pada saat menyusun kesimpulan dari materi yang telah diajarkan oleh guru.
  2. Siswa dilatih kemampuan berpikir kreatif pada saat ia merancang tampilan posternya.
  3. Siswa dilatih memanfaatkan media (handphone dan internet) secara positif.
  4. Siswa dilatih berbagi hal yang positif di media sosial.



MAU MENYUSUN SOAL PILIHAN GANDA YANG BERKUALITAS?


Saya baru mengetahui bahwa menyusun soal pilihan ganda yang baik dan benar ada kaidah-kaidahnya. Setelah tahu, saya menjadi semakin bersemangat untuk menyusun soal pilihan ganda saat ujian nanti. Pada kesempatan ini saya membagikan video yang berisi beberapa kaidah yang disampaikan langsung oleh beberapa guru peserta pelatihan ini. Selamat menyimak dan semoga bermanfaat yah!!! 


Model pembelajaran Debat Zig-Zag

Debat Zig-Zag

Model pembelajaran debat memiliki banyak variasi. Berikut ini saya bagikan model debat zig-zag yang pernah saya praktekkan di kelas dan hasilnya sangat efektif serta dinikmati oleh siswa. Langkah-langkahnya adalah sbb:


  1. Pilihlah topik yang cocok diperdebatkan. 
  2. Bagi siswa di kelas menjadi dua kelompok besar.
  3. Aturlah meja dan kursi saling berhadapan, kelompok pro menghadap kelompok kontra.
  4. Beri waktu 15-20 menit untuk siswa mempelajari dan mendalami topik yang akan diperdebatkan. Masing-masing kelompok diarahkan untuk fokus pada masing-masing sudut pandang, yakni pro dan kontra.
  5. Guru berperan sebagai moderator sekaligus juri. Bisa juga siswa ditugaskan untuk melaksanakan peran itu. 
  6. Debat ini dibagi 3 sesi, yaitu pertama, setiap siswa menyampaikan argumen. Kedua, dibuka kesempatan interupsi bebas secara acak. Ketiga, menyusun kesimpulan.
  7. Selanjutnya siswa akan saling berdebat. Siswa yang memulai debat adalah siswa kontra yang duduk di kursi pertama depan. Waktu yang diberikan tiap siswa adalah 1 menit. Selesai siswa kontra yang pertama menyampaikan argumennya, maka siswa pro yang pertama akan menyampaikan sanggahan.
  8. Disebut debat zig-zag karena secara zig-zag di tempat duduk masing-masing setiap siswa akan saling menanggapi atau berdebat sampai semua siswa mendapatkan giliran. Siswa kontra 1 disanggah oleh siswa pro 1, lalu siswa pro 1 akan disanggah oleh siswa kontra 2 dan seterusnya.
  9. Setelah sesi pertama selesai, maka masuk pada sesi kedua yang mana siswa bisa menyampaikan interupsi secara acak terhadap argumen lawan.
  10. Setelah waktu yang diberikan untuk interupsi selesai, maka setiap siswa ditugaskan untuk membuat kesimpulan atas materi yang dibahas berdasarkan apa yang mereka dapatkan dari kegiatan debat tersebut.
  11. Untuk waktu debat silahkan diatur sesuai kebutuhan atau kondisi yang ada.
  12. Selamat mencoba!!